Banyuwangi Berkomitmen Tingkatkan Akses Layanan Air Minum Inklusif untuk Semua

Bagikan Artikel

Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan akses layanan air minum yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Pada Selasa (17/12/2024), acara penting digelar di Balai Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat. Acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), serta komunitas lokal seperti Aura Lentera. Langkah ini dilakukan untuk mendukung target nasional dalam mencapai akses universal terhadap air minum yang layak pada tahun 2030 sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Dalam beberapa tahun terakhir, Banyuwangi telah mengimplementasikan berbagai program inovatif di sektor air bersih. Salah satu langkah nyata adalah pengembangan jaringan distribusi air minum hingga ke wilayah pelosok. Program ini dilakukan melalui kerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, yang terus berinovasi untuk menghadirkan layanan berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti masyarakat berpenghasilan rendah dan penyandang disabilitas.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa pemerintah daerah berfokus pada pembangunan infrastruktur yang andal serta penerapan teknologi modern untuk memastikan distribusi air minum yang efisien. “Kami menggunakan teknologi berbasis digital untuk memantau distribusi air secara real-time, sehingga dapat mengurangi kebocoran dan memastikan layanan tetap optimal,” ujarnya.

Selain itu, Banyuwangi juga menggencarkan pembangunan sumur bor, instalasi pengolahan air, dan reservoir di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber air permukaan sekaligus meningkatkan ketahanan air di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Dalam upaya menciptakan layanan air minum yang inklusif, Pemkab Banyuwangi memastikan bahwa setiap kebijakan dan program di sektor ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Keterlibatan PPDI, HWDI, Gerkatin, dan Aura Lentera menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Salah satu inovasi yang diapresiasi adalah program subsidi bagi rumah tangga miskin, yang memungkinkan mereka mendapatkan akses air bersih dengan biaya yang terjangkau.

Di sisi lain, kampanye edukasi tentang pentingnya konservasi air dan sanitasi terus digalakkan di sekolah-sekolah dan komunitas lokal. “Kesadaran masyarakat adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan layanan air minum. Oleh karena itu, kami terus mendorong keterlibatan semua pihak,” tambah Ipuk.

Berbagai upaya Banyuwangi dalam meningkatkan akses air minum telah mendapatkan apresiasi, baik dari pemerintah pusat maupun lembaga internasional. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam menjaga kualitas air di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat dan tekanan terhadap sumber daya alam.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Banyuwangi berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga donor dan sektor swasta, guna menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Banyuwangi diharapkan dapat terus menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menyediakan layanan air minum yang inklusif dan berkelanjutan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat.

Loading RSS Feed

By Luqman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *