Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus menggenjot kunjungan wisatawan. Sebanyak 3,5 juta pelancong ditargetkan datang ke Banyuwangi selama 2023.
Target itu lebih tinggi dibandingkan jumlah kunjungan tahun lalu sebanyak 2,9 juta wisatawan. Capaian itu 51,9 persen lebih tinggi dari target yang dipatok tahun itu sebanyak 1,9 juta kunjungan.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Ainur Rofiq mengatakan, pihaknya optimistis target itu bisa tercapai apabila mengacu pada capaian 2022.
Untuk menggaet wisatawan sebanyak itu, Disparbud mengandalkan destinasi wisata unggulan dan festival-festival yang bakal digelar sepanjang tahun ini.
Rofiq menyebut, sebanyak 55 festival akan digelar sepanjang 2023. Festival itu mulai dari tingkat lokal dan internasional.
Dua di antaranya merupakan festival andalan, yaitu Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival.
Dua festival ini juga masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Banyuwangi menjadi kabupaten dengan jumlah event terbanyak dalam KEN.
Selain jumlah wisatawan, Disparbud juga menargetkan peningkatan lama waktu tinggal (length of stay).
“Dari sebelumnya dua hari satu malam, menjadi tiga hari satu malam,” lanjut Rofiq, Jumat (7/2/2023).
Pemkab juga akan meluncurkan destinasi baru untuk menarik wisatawan datang ke Banyuwangi. Yakni agrowisata Taman Suruh dan Banyuwangi Theme Park.
Tak hanya wisatawan dalam negeri, kunjungan pelancong mancanegara juga diharapkan bisa meningkat.
Selama ini, wisatawan luar negeri paling banyak datang ke Banyuwangi untuk berwisata ke Gunung Ijen.
Tahun ini, pihaknya akan mengundang agen perjalanan dari Eropa untuk mengenalkan destinasi-destinasi lain yang menarik.
Harapannya, destinasi wisata di Banyuwangi bisa lebih dikenal oleh oleh warga luar negeri, terutama Eropa.
“Selama ini, kunjungan dari luar negeri paling banyak berasal dari Eropa, yakni Prancis dan Jerman,” ucapnya.
Terakhir, promosi wisata juga akan digencarkan untuk mengenalkan potensi wisata Banyuwangi ke berbagai kalangan.
Puluhan pihak digandeng untuk menyebarkan konten-konten wisata di Banyuwangi secara masif.
Rofiq menyebut, pariwisata di Banyuwangi mulai bergairah setelah pandemi Covid-19. Hanya saja, tingkat kunjungan masih belum pulih seperti masa sebelum pagebluk.
Pihaknya menduga, belum pulihnya ekonomi masyarakat menjadi salah satu faktor penyebabnya.
“Melihat kunjungan tahun lalu yang lebih tinggi signifikan dari target, kami optimistis pada 2023,” tutur dia.
Sumber : TribunJatim.com