Gotong Royong Tangani Kemiskinan, Banyuwangi Luncurkan Gerakan Berbagi untuk Warga Pra-Sejahtera

Bagikan Artikel

Banyuwangi – Penanganan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi terus menjadi perhatian serius berbagai pihak. Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Gerakan Banyuwangi Berbagi hadir sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab), TNI, Polri, instansi vertikal, serta sektor swasta dan masyarakat. Gerakan ini bertujuan untuk memberikan bantuan yang tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa Gerakan Banyuwangi Berbagi melibatkan banyak pihak, mulai dari Pemkab, TNI, Polri, BUMN, BUMD, hingga organisasi profesi dan pengusaha setempat. “Dengan gotong royong, kami meyakini penanganan kemiskinan di Banyuwangi akan lebih cepat,” ungkapnya pada acara yang berlangsung Kamis (23/1/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 2024, angka kemiskinan di Banyuwangi tercatat hanya 6,54 persen, yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah daerah ini. Meskipun demikian, Bupati Ipuk menekankan bahwa pencapaian ini bukanlah alasan untuk berhenti berupaya. “Meski rendah, kita harus terus menekan angka kemiskinan ini secara serius dan sistematis,” tegasnya.

Gerakan Banyuwangi Berbagi dilaksanakan dengan pendekatan yang lebih terstruktur, berdasarkan data kemiskinan yang berbasis nama dan alamat (by name by address). Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan tidak ada yang terlewat.

“Semua pihak yang terlibat dalam Gerakan Banyuwangi Berbagi ini akan mendapatkan sasaran masing-masing yang sudah tercatat dalam data. Setiap titik bantuan akan dibagi secara merata, sehingga tidak ada yang terlewat atau disalurkan sembarangan,” tambah Bupati Ipuk.

Dalam tahap awal, program ini akan menyasar sekitar 18 ribu warga yang termasuk dalam kategori pra-sejahtera. Bantuan sembako akan disalurkan secara terstruktur dan merata kepada mereka yang membutuhkan. Program ini dirancang untuk berjalan selama tiga bulan, terutama mengingat pada awal tahun bantuan sosial dari pemerintah seringkali belum turun. Dengan adanya Gerakan Banyuwangi Berbagi, diharapkan kebutuhan warga miskin dapat terpenuhi sementara waktu.

Tidak hanya sekedar memberikan sembako, Gerakan Banyuwangi Berbagi juga akan melibatkan evaluasi lebih mendalam terhadap kondisi keluarga penerima bantuan. Evaluasi ini mencakup aspek sosial, kesehatan, hingga akses pendidikan, untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat.

“Melalui aplikasi Smart Kampung, kami akan memantau kondisi terkini para penerima bantuan, agar penanganan kemiskinan ini dapat dilakukan secara tepat dan terukur,” pungkas Bupati Ipuk.

Dengan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, Gerakan Banyuwangi Berbagi diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi. Langkah ini juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi nilai dasar masyarakat Banyuwangi dalam mencapai kesejahteraan bersama.

(*)

Loading RSS Feed

By Luqman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *