Hadiri Pengabenan Massal, Bupati Ipuk Puji Gotong Royong Umat Hindu

Bagikan Artikel

Banyuwangi – Pengabenan Massal Sawa Kresian yang dilakukan umat Hindu di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, berjalan dengan khidmat. Acara yang berlangsung sejak 24 hingga 27 Juli 2022 itu sarat dengan nilai gotong royong.

“Acara ini menjadi contoh nyata bagaimana kegotongroyongan masih sangat kuat di tengah masyarakat kita. Dengan gotong royong ini, akan membuat segala sesuatu menjadi mudah dan ringan,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir di acara tersebut, Senin (25/7/2022).

Gotong royong itu, lanjut Ipuk, menjadi landasan penting dari gerakan “Banyuwangi Rebound”, sebuah gerakan bersama untuk membawa Banyuwangi bangkit dari dampak pandemi.

“Gotong royong inilah bentuk dari partisipasi publik yang harus terus dijaga untuk bersama-sama membawa daerah yang kita cintai ini semakin maju,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Ipuk juga mengucapkan terima kasih atas segala kontribusi umat Hindu di Banyuwangi. “Umat Hindu selama ini telah bekerja membangun Banyuwangi. Mari kita terus bersama-sama membangun Banyuwangi dengan terus menjaga keharmonisan,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma (PHDI) Banyuwangi Suminto mengapresiasi kehadiran Bupati Ipuk di tengah masyarakat Hindu. Hal ini sebagai perwujudan kehadiran pemerintah yang berkeadilan dan senantiasa menjunjung nilai-nilai Pancasila.

“Terimakasih atas kerawuhan Bupati Ipuk Fiestiandani. Ini merupakan hal yang membahagiakan bagi kami. Kami juga berterimakasih atas segala program-program yang telah Banyuwangi berikan untuk umat Hindu,” ungkap Suminto.

Di antara program Pemkab Banyuwangi adalah pemberian beasiswa Banyuwangi Cerdas yang diperuntukkan bagi anak muda umat Hindu Banyuwangi. Mereka dapat menempuh pendidikan dengan beasiswa dari Pemkab Banyuwangi di Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Perlu diketahui, acara pengabenan massal ini merupakan acara terbesar selama ini. Acara ini bertujuan untuk menyucikan 77 ruhani leluhur mereka yang telah meninggal dunia. “Tidak hanya dari Patoman, tapi juga ada yang dari desa lain, bahkan kecamatan lain di Banyuwangi,” ungkap Ketua Panitia Pengabenan Massal Made Marsad yang juga Ketua PHDI Kecamatan Blimbingsari. (*)

By Luqman

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *