Berita Banyuwangi – Migrant Care bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi pekerja migran Indonesia. Dalam operasi terbaru, kedua lembaga ini berhasil memulangkan sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural dari Malaysia.
PMI nonprosedural ini merupakan pekerja yang sebelumnya berangkat tanpa melalui jalur resmi yang ditentukan pemerintah. Hal ini membuat mereka rentan terhadap berbagai masalah seperti eksploitasi, penyiksaan, hingga kesulitan hukum di negara tempat mereka bekerja.
Hadi Suliyono, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi, telah bekerja di sektor pertanian di Malaysia selama kurang lebih 2,5 tahun. Dalam perjalanan kariernya, ia telah berganti majikan sebanyak tiga kali. Namun, selama bekerja, Hadi merasakan perlakuan baik dari majikannya. Ia menerima gaji secara tepat waktu dan selalu menjaga komunikasi erat dengan istrinya, Sulastri, di Indonesia.
Namun, pada Kamis, 28 November 2024, kabar mengejutkan datang dari Bu Siti, rekan kerja Hadi. Sulastri diberitahu bahwa Hadi mendadak lumpuh dan tidak bisa berjalan. Saat ini, Hadi sedang dirawat di rumah sakit di Malaysia. Kondisi ini membuat keluarga di tanah air sangat terpukul, terutama karena keterbatasan ekonomi membuat Hadi tidak bisa dirawat dengan baik di negeri jiran.
Sulastri segera melaporkan kondisi suaminya kepada Migrant Care, sebuah lembaga yang aktif dalam melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia. Ia meminta bantuan agar suaminya dapat segera dipulangkan ke Indonesia. “Saya ingin Hadi segera kembali, mengingat kondisinya yang tidak bisa bekerja dan butuh perawatan keluarga,” ujar Sulastri dengan nada haru.
Merespons laporan tersebut, Migrant Care bekerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan BP3MI Jawa Timur untuk memfasilitasi kepulangan Hadi. Setelah melalui proses administrasi dan koordinasi dengan pihak terkait di Malaysia, Hadi berhasil dipulangkan ke Indonesia.
Setibanya di Bandara Juanda, Surabaya, Hadi disambut oleh tim dari BP3MI Jawa Timur dan Kepala Desa Tegaldlimo, Harianto. Kepulangan ini juga melibatkan Kantor P4MI Banyuwangi sebagai titik akhir penjemputan sebelum Hadi kembali ke rumahnya.
Kepala Desa Tegaldlimo, Harianto, yang turut hadir dalam proses penjemputan, menyampaikan bahwa desa akan mendukung perawatan Hadi di tanah air. “Kami siap membantu keluarga Hadi agar ia mendapatkan perawatan yang layak di Banyuwangi,” kata Harianto.
Kepulangan Hadi Suliyono ke Banyuwangi menjadi bukti nyata bahwa solidaritas dan perlindungan bagi pekerja migran dapat berjalan efektif. Dengan dukungan keluarga, pemerintah, dan lembaga terkait, diharapkan Hadi dapat segera pulih dan melanjutkan kehidupannya dengan lebih baik di tanah air.