5 Oktober 2024
Bagikan Artikel

Banyuwangi – Ratusan anak muda yang tergabung dalam program “Jagoan Tani” Banyuwangi mengikuti sesi mentoring. Mereka adalah 100 tim yang diseleksi dari 203 tim yang terdaftar di program yang menghadirkan hadiah ratusan juta sebagai stimulus modal usaha bagi para kandidat terpilih tersebut.
Sebanyak 100 tim yang terdiri atas 500 peserta tersebut adalah para milenial yang sudah membangun rintisan usaha di sektor pertanian dan berbagai subsektornya. Mulai perikanan, perkebunan, kehutanan, hortikultura, tanaman pangan, hingga peternakan.

“Mentoring ini diharapkan peserta bisa sharing dengan anak-anak muda yang bergelut di sektor pertanian. Tidak hanya kisah suksesnya saja, namun proses bagaimana para mentor ini mendalami pertanian ini diharapkan bisa menjadi inspirasi peserta mengembangkan usahanya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir secara virtual sebagai keynote speaker dalam pembukaan sesi Mentoring Jagoan Tani 2022, Senin (30/5/2022).

Di hari pertama Senin (30/5), mentoring oleh Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri Indonesia yang rutin melakukan ekspor reduktan herbisida. Juga Ervina Wahyu, Dekan Fakultas Pertanian Untag Banyuwangi.

Beberapa materi yang diberikan di antaranya, strategi marketing, peluang membangun usaha milenial, kiat pengembangan start up agribisnis, hingga strategi membangun bisnis yang berkelanjutan.

“Alam Banyuwangi sangat kaya. Ada laut, gunung, hutan, sawah, dan kebun yang menyimpan banyak sumberdaya. Ini bisa kita eksplor sehingga bisa menjadi sumber perekonomian,” kata Kukuh.

Demikian halnya Kukuh dan dua rekannya. Mereka memilih untuk berbisnis di Banyuwangi lantaran semua bahan baku yang mereka butuhkan tersedia di Banyuwangi.

“Banyuwangi kaya akan berbagai mineral yang sulit didapatkan di daerah lain. Ditambah lagi aksesibilitas Banyuwangi yang semakin terbuka membuat kami yakin untuk berbisnis di Banyuwangi,” papar Kukuh.

Kukuh juga memberikan trik agar rintisan usaha yang telah dimulai para peserta bisa terus berkelanjutan.

“Tentukan tujuan dan fokuslah membangun bisnis kalian. Yang tak kalah penting terus bersabar. Memulai bisnis tentu hasilnya tidak instan. Butuh waktu hingga kita bisa menikmati hasilnya,” ujarnya.

“Dari 2012 memulai bisnis, kami baru bisa menikmati hasilnya pada 2018. Memang harus sabar dan fokus. Alhamdulillah, usaha kami semakin berkembang. InshaAllah tidak hanya Malaysia, kami akan melebarkan pasar hingga Afrika dan Amerika Latin,” ungkap Kukuh.

Mentoring selanjutnya pada 31 Mei 2022, akan dibawakan oleh Luh Putu S dari Univenjarsitas Jember dan Dzulfikri Putra, CEO Kang Duren, founder marketplace untuk durian.

Berikutnya juga akan melibatkan Dias Satria dari Universitas Brawijaya Malang. Dilanjutkan Andriza Syarifudin, CEO Nusa Fresh yang beberapa waktu lalu melakukan ekspor buah naga dan hortikultura produk Banyuwangi.

Jagoan Tani merupakan ajang untuk mencetak generasi baru usaha pertanian yang rutin digeber Pemkab Banyuwangi sejak lima tahun lalu.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, M. Khoiri, mengatakan mentoring akan dilaksanakan via zoom pada 30, 31 Mei dan 2 Juni 2022.

“Usai mentoring, akan dipilih 30 besar pada 3 Juni 2022. Selanjutnya dikerucutkan lagi menjadi 10 besar untuk melakukan presentasi bisnis di hadapan para juri secara langsung pada 8-9 Juni. Diakhiri tahap graduation pada 16 Juni 2022,” pungkas Khoiri.

sumber detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *