5 Oktober 2024
Bagikan Artikel

Surabaya – Keberadaan Universitas Airlangga di Banyuwangi terus ditingkatkan seiring dengan waktu. Yang awalnya hanya berupa Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU), kali ini ditingkatkan menjadi Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Unair Banyuwangi.

“Kami berharap Unair di Banyuwangi akan semakin agile, semakin bisa berperan dalam memajukan kualitas SDM di Banyuwangi,” ungkap Rektor Unair Profesor Mohammad Nasih saat penandatanganan MoU dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Kampus C Unair Surabaya, Jumat (2/9/2022).

Dengan penguatan pada ilmu alam dan ilmu kesehatan, akan semakin diperkuat pengembangan pada jurusan Program Studi (S-1) Akuakultur, Program Studi (S-1) Kedokteran Hewan, dan S1 Kesehatan Masyarakat.

“Ke depannya, kita menyiapkan membuka program-program studi baru, seperti kedokteran, keperawatan, maupun bidang ilmu kesehatan atau ilmu alam lainnya,” imbuh Nasih.

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menegaskan pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dengan Unair. Keberadaan Unair di Banyuwangi sendiri telah dirasakan kebermanfaatannya dalam mendekatkan akses pengembangan SDM di bumi Blambangan tersebut.

“Kita ingin terus mendekatkan layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat Banyuwangi. Alhamdulillah, secara bertahap, mulai terasa,” ujar Ipuk.

Dengan peningkatan status Unair di Banyuwangi sendiri, Ipuk berharap, akan semakin memberikan kontribusi bagi Banyuwangi. “Selain memberikan dampak akademik, harapan saya juga bisa meningkatkan perputaran ekonomi di tengah masyarakat. Sekaligus juga memberikan citra positif bagi Banyuwangi,” imbuhnya.

Ipuk juga mengucapkan terimakasih atas upaya Unair untuk terus meningkatkan kualitas programnya di Banyuwangi. “Terimakasih kepada civitas akademika Unair atas berkenannya mengembangkan programnya di Banyuwangi. Semoga ini bisa membuka kerjasama-kerjasama lainnya yang berdampak luas,” pungkasnya.

Saat ini sendiri, jumlah mahasiswa Unair di kampus Banyuwangi sekitar 1.400 orang. “Sekitar 30 persen di antaranya adalah anak muda Banyuwangi,” tutup Direktur SIKIA Unair Banyuwangi, Prof. Dr. dr. Soetojo. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *