Banyuwangi – Untuk memompa semangat pelayanan kepada masyarakat di jajaran Pemkab Banyuwangi, Bupati Banyuwangi mengundang Hermawan Kertajaya. Pakar marketing dunia sekaligus CEO Mark Corp tersebut memperkenalkan Marketing 5.0 kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (15/11/2022).
“Kita perlu untuk meningkatkan wawasan kita, motivasi kita, dari para ahli yang telah kaliber dunia seperti Pak Hermawan Kertajaya ini. Dengan sharing knowladge dan pengalaman yang beliau sampaikan, sekiranya bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Penulis buku marketing yang best seller di dunia itu, menurut Ipuk, sengaja didatangkan karena mengenal cukup baik terhadap Banyuwangi. “Harapannya, Pak Hermawan bisa memberikan advice yang tepat bagi aparatur birokrasi di Banyuwangi ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hermawan memaparkan tentang peta konsep Banyuwangi menuju Indonesia 2023. Hal ini menjadi sangat penting diketahui oleh para pengambil kebijakan di level daerah agar dapat menyesuaikan dengan perubahan zaman yang akan terjadi. “Jika kita tidak memahami ini, maka inovasi yang akan dilakukan di daerah akan cepat usang,” terangnya.
Sejak 2018, papar Hermawan, teknologi mulai mengambil peran penting. Hal ini, dipercepat dengan terjadinya pandemi Covid 19. “Sejumlah pembatasan akibat pandemi ini, memaksa orang untuk beradaptasi dengan teknologi. Dan ini lebih dipercepat lagi saat masa pandemi covid 19,” sebutnya.
Senyampang itu, ketika pandemi mulai bisa dikendalikan, menurut dia, saat ini adalah bagian upaya untuk membangkitkan ekonomi. “Sehingga pengembangan ekonomi dengan memanfaatkan sarana teknologi ini menjadi sesuatu yang cepat berkembang,” urainya.
Masa-masa tersebut, lanjut Hermawan, kemudian akan terjeda dengan agenda politik nasional yang eksesnya akan berlangsung sejak 2023-2025. Gelaran politik ini, akan melahirkan wajah baru bangsa sebagai pintu masuk untuk memasuki era kultur baru pada 2026. “Era kultur baru ini, akan melahirkan perilaku konsumen yang akan lebih sadar pada sustainibility. Era Gen Z akan sangat mempengaruhi masa ini,” paparnya.
Era tersebut akan memuncak pada 2030 itu, paparnya, perlu dipersiapkan oleh para aparatur birokrasi dan masyarakat secara luas. Jika tidak dipersiapkan sudah barang tentu akan tertinggal zaman.
“Di sinilah pentingnya marketing 5.0 yang saya susun dengan Philip Kotler ini, menghadirkan jawabannya. Dimana tagline utamanya adalah teknology for humanity,” ungkapnya.
Kemajuan teknologi pada masa itu, lanjutnya, jangan sampai menghilangkan sisi humanitas manusia. Teknologi justru harus digenggam oleh kemanusiaan itu sendiri. “Jika tidak, maka kemajuan teknologi akan percuma,” imbuhnya.
Untuk itu, ia menawarkan satu konseptualisasi yang berangkat dari karakter pewayangan yang khas nusantara, punakawan. Para tokoh rekaan yang tak ditemukan dalam lakon Mahabarata versi India itu, memiliki sisi pelengkap yang penting dari lima bersaudara pandawa.
“Bagong adalah simbol kreativitas, ini harus saling melengkapi dengan karakter Nakula Sadewa yang mencitrakan produktivitas. Begitupula Petruk yang inovatif, harus bersanding dengan Arjuna yang improvment. Inovasi yang tidak terukur dengan baik, ya percuma,” jelasnya.
“Sedangkan sosok Gareng yang entrepreneurship, harus diimbangi dengan profesionalitas seperti halnya Bima. Begitu pula sebaliknya,” imbuhnya.
Yang tak kalah pentingnya, lanjut Hermawan, adalah karakter leadership pada Semar. Hal ini tersebut, harus dipadukan dengan sisi menejerial sebagaimana ada pada sosok Yudistira. “Jangan beranggapan sempit. Hanya yang memiliki kewenangan menejerial saja yang harus menjadi leader. Tapi, kita semua harus menjadi leader yang mampu menggerakkan dan memenejeri berbagai hal,” pungkasnya.
Pembekalan para ASN dengan mendatangkan para pakar tersebut, telah dilakukan secara reguler oleh Pemkab Banyuwangi. Dengan berbagai perspektif dan kepakaran. (*)