5 Oktober 2024
Bagikan Artikel

Alhamdulillah, tahun 2022 persentase penduduk miskin menurun signifikan menjadi 7,5 persen. Ini adalah angka terendah sepanjang sejarah Banyuwangi

Banyuwangi (ANTARA) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memanfaatkan momentum bulan puasa Ramadhan untuk silaturrahim dengan dengan masyarakat dan Shalat Tarawih bersama sembari memaparkan tentang program pemerintah.

Dalam suatu kesempatan, Bupati Ipuk menyampaikan tentang pelaksanaan program pemerintah di Kecamatan Glenmore. Di sektor pendidikan, tidak kurang dari Rp4,5 miliar, anggaran yang tersedia dan Rp3,9 miliar bidang kesehatan, sedangkan pada bidang infrastruktur meningkat cukup besar dari Rp10,9 miliar pada 2022, kini mencapai Rp14,8 miliar.

“Bahkan, pada 2024 nanti ada enam desa yang dapat insentif khusus jalan karena berhasil melunasi PBB. Total ada Rp925 juta. Di antaranya adalah Desa Margomulyo, Sumbergondo, Tegalharjo, Tulungrejo, Karangharjo dan Bumiharjo,” katanya.

Selain itu, Bupati Ipuk juga menyerukan kepada masyarakat untuk menjaga kerukunan, hal ini dalam rangka menyambut pesta demokrasi yang akan datang, baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional.

“Sebentar lagi ada pilkades, kemudian ada pilihan legislatif dan pilihan presiden juga. Kami memohon kepada seluruh warga Banyuwangi untuk tetap menjaga kerukunan. Jangan sampai karena perbedaan pilihan, kemudian menimbulkan pertikaian dan perpecahan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Bupati Ipuk juga memaparkan tentang capaian pembangunan yang telah Banyuwangi raih. Di antaranya adalah peningkatan PDRB Tahun 2022 mencapai Rp93,29 triliun. Meningkat 8,6 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp85,92 triliun.

Hal tersebut berpengaruh pada pendapatan perkapita Banyuwangi yang meningkat menjadi Rp53,87 juta per orang per tahun pada 2022. Begitu juga pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat sebesar 4,43 persen pada 2022.

“Semua ini bisa tercapai berkat kerja sama dan gotong royong seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Banyuwangi,” tutur Ipuk.

Dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut dia, mampu menekan angka kemiskinan. Kemiskinan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu sempat meningkat pada saat pandemi COVID-19, dari 8,06 persen pada 2020 menjadi 8,07 persen pada 2021.

“Alhamdulillah, tahun 2022 persentase penduduk miskin menurun signifikan menjadi 7,5 persen. Ini adalah angka terendah sepanjang sejarah Banyuwangi,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ipuk saat bersilaturahmi dengan warga di Masjid Babussalam, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru sebelumnya. Secara spesifik, Ipuk memaparkan penetrasi pembangunan yang dilakukan pemkab di Kecamatan Kalibaru.

Di bidang pendidikan, tak kurang dari Rp3,454 miliar anggaran yang dikucurkan di Kecamatan Kalibaru. Sedangkan di bidang kesehatan, pada 2023 ini, mencapai Rp3,6 miliar.

“Sedangkan untuk infrastruktur, ada peningkatan jika dibandingkan pada tahun kemarin. Tahun ini sejumlah Rp13,3 miliar, naik sekitar Rp3 miliar dari tahun sebelumnya,” kata Bupati Ipuk.(*)

Sumber : ANTARAJATIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *