Solo –
Hari ini, Rabu (22/2/2023) bertemu dengan pasaran Wage. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 1 Ruwah 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya, dan Wuku Marakeh.
Weton (hari kelahiran) Rabu Wage memiliki neptu 11. Pada umumnya, pemilik weton ini penuh kehati-hatian, bersikap adil. Akan tetapi terkadang juga mudah terkejut, pelit, cenderung pada kemewahan, memamerkan kepandaiannya atau kekayaannya.
Pangarasan pada weton ini adalah aras tuding. Pemilik weton ini sering ditunjuk dalam hal yang positif yang bisa menjadi peluang atau kesempatan.
Misalnya dalam suatu organisasi, biasanya orang tersebut berpeluang menduduki jabatan tertentu atau memiliki posisi yang sangat strategis. Namun demikian, terkadang dia juga bisa terkena tudingan dalam hal negatif.
Sedangkan Pancasuda di weton ini satriya wibawa. Artinya, dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.
Wuku Marakèh, lambang dewanya Bathara Surènggana. Wataknya menerima yang telah ditakdirkan untuknya. Gedhongnya dipanggul, sifatnya memperlihatkan karunia yang diterimanya.
Pohonnya trengguli, tidak suka di keramaian kota, dan agak berbeda pola pikirnya dengan orang lain. Umbul-umbulnya terbalik, agak dekat keberuntungannya.
Gambarannya bagaikan bunga setaman yang dipingit, agak pelit, tetapi manis bicaranya. Jika diberi masukan pemikiran yang baik sering malah menyesatkan.
Lambangnya bunga yang layu. Wataknya sering sial, celakanya tenggelam di air. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi jauh ke arah Barat Laut untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Rabu Wage di wuku ini adalah hari yang baik untuk segala macam pekerjaan, ada orang yang memberikan sesuatu dan juga besar potensi kerezekiannya, tetapi ini adalah hari buruk untuk bepergian sebab di perjalanan cenderung terjadi perselisihan.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin tiap hari pukul 06.00 WIB]
Sumber : detik.com