Banyuwangi – Gelaran World Surf League (WSL) Championship Tour 2022 terhenti karena ombak mengecil di Pantai Plengkung. Hingga akhirnya, terpaksa ajang internasional itu terhenti selama 3 hari belakangan.
Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Tipi Jabrik.
“Tinggi ombak tidak memenuhi syarat untuk surfing,” katanya kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).
Menurutnya, pertandingan hanya berlangsung sehari pada hari pertama, Sabtu (28/5). Dia mengatakan, sejak Minggu, (29/5) tinggi ombak di pantai yang dikenal dengan sebutan G-Land ini berada di bawah satu meter.
Padahal, untuk selancar profesional apalagi kelas dunia setidaknya ketinggian ombak harus lebih dari satu meter.
“Minimalnya satu meter ke atas jangan satu meter ke bawah,” katanya.
Selama tiga hari ini, seluruh atlet selancar memilih untuk melakukan latihan saja. Mereka menunggu ombak pantai yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo itu kembali meninggi.
Salah satu peselancar, Tipi Jabrik berharap ombak kembali besar dan bisa digunakan berselancar dalam ajang internasional yang digelar di Banyuwangi ini.
“Semoga ombak bisa kembali besar,” harapnya.
Mengenai performa atlet asal Indonesia, Rio Waida, kata Tipi Jabrik, performa Rio dalam kondisi yang bagus. Peluangnya untuk memenangkan ajang ini juga sama dengan peserta lainnya.
“Rio masih bagus, peluangnya 50-50, sama dengan atlet lainnya,” katanya.
Diketahui, WSL Championship Tour 2022 digelar mulai 28 Mei 2022. Ajang selancar kelas dunia ini rencananya akan digelar hingga 6 Juni 2022. Event ini diikuti 57 peserta yang berasal dari 12 negara.
Sumber detik.com