Pengalaman Praktek Pembuatan Tape di SMKN 1 Bondowoso: Membekali Siswa untuk Masa Depan

Bagikan Artikel

beritabanyuwangi.com – Praktek pembuatan tape di SMKN 1 Bondowoso menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan pendidikan siswa-siswi kelas 11. Kegiatan ini memiliki tujuan yang jelas, sebagaimana disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Pak Nanang Dani Rasidi, M.Pd., yaitu untuk memberikan bekal kepada siswa-siswi untuk menghadapi masa depan setelah lulus nanti. Namun, kegiatan ini juga memiliki dimensi yang lebih luas, yaitu sebagai bagian dari implementasi P5 (Pendidikan, Pengajaran, Pembelajaran, Penguasaan Kompetensi, dan Penilaian) dalam upaya penerapan kurikulum Merdeka.

Pentingnya kegiatan praktek ini tidak hanya terletak pada hasil akhir dari pembuatan tape itu sendiri, tetapi juga pada proses pembelajaran yang dijalani oleh siswa-siswi. Seluruh guru pengajar mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di kelas 11 berperan aktif dalam membimbing dan mendukung siswa-siswi selama praktek ini.

Kegiatan dimulai dengan pembentukan 8 kelompok di setiap kelas, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang anggota. Pembagian kelompok ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan kerja tim di antara siswa. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang ketua kelompok yang memiliki peran penting dalam mengkoordinasikan aktivitas dan mengambil pelatihan langsung dalam pembuatan tape di tempat industri tape 82 Bondowoso. Ketua kelompok memiliki tanggung jawab untuk memahami proses pembuatan tape secara langsung dari para ahlinya dan memahami langkah-langkahnya dengan baik. Selanjutnya, mereka dituntut untuk menularkan pengetahuan ini kepada anggota kelompok mereka masing-masing.

Tanggung jawab ketua kelompok menjadi sangat berarti dalam mencapai kesuksesan dalam pembuatan tape. Kemampuan mereka dalam mengkomunikasikan dan mendemonstrasikan langkah-langkah tersebut kepada anggota kelompoknya berperan penting dalam memastikan bahwa setiap siswa memahami dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.

Puncak dari kegiatan ini terjadi pada tanggal 25 September 2023, ketika seluruh siswa kelas 11 berkumpul di Gedung Sasana Krida SMKN 1 Bondowoso untuk melaksanakan praktik pembuatan tape. Ini adalah saat di mana siswa-siswi menerapkan semua pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama pelatihan. Disinilah peran ketua kelompok dan kolaborasi tim menjadi sangat vital dalam mencapai hasil yang memuaskan.

Sekolah telah dengan cermat menyediakan semua bahan yang diperlukan, termasuk singkong, ragi, daun, dan besek. Namun, siswa harus menyediakan peralatan mereka sendiri, seperti kompor, gas, dandang, pisau, serta tempat mencuci dan mendinginkan singkong. Ini adalah langkah penting dalam mengajarkan siswa tentang perencanaan dan persiapan yang diperlukan dalam suatu proyek.

Pembagian 4 kilogram singkong kepada setiap kelompok, yang nantinya harus dibagi menjadi 4 besek, menjadi tantangan nyata yang memerlukan pemecahan masalah dan kerja sama di antara anggota kelompok. Ini adalah pengalaman yang mendalam dalam menghadapi tantangan produksi yang nyata.

Tidak hanya hasil jadi tape yang dievaluasi dalam kegiatan ini. Sistem penilaian juga mencakup evaluasi terhadap persiapan, proses pembuatan, dan penyusunan laporan berupa video berdurasi singkat. Ini membantu dalam mengukur pemahaman dan keterampilan siswa dalam semua aspek pembuatan tape, mulai dari persiapan hingga produk akhir.

Selain aspek akademis, kegiatan ini juga memberikan pengalaman praktis yang berharga bagi siswa-siswi. Mereka belajar bagaimana mengorganisir dan mengelola sebuah proyek, bekerja dalam tim, berkomunikasi efektif, serta mengatasi kendala dan masalah yang mungkin muncul selama proses produksi.

Dengan demikian, praktek pembuatan tape di SMKN 1 Bondowoso bukan hanya sekadar kegiatan praktikum biasa, tetapi sebuah pengalaman mendalam yang mempersiapkan siswa-siswi untuk menghadapi dunia nyata dan dunia kerja setelah mereka lulus. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kompetensi teknis siswa, tetapi juga membentuk karakter, kepemimpinan, dan keterampilan berkolaborasi yang sangat diperlukan dalam karier mereka yang akan datang. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus diadakan di sekolah-sekolah lain sebagai bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang cerah.

Penulis Moch. Yusuf

Sumber beritabanyuwangi.com

By Luqman

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *