Banyuwangi dengan garis pantai terpanjang di Jawa Timur yaitu sekitar 175 kilometer (km), memiliki potensi sumber daya ikan cukup besar. Tak heran, hasil tangkapan nelayan Banyuwangi sangat beragam. Mulai ikan mungil hingga ukuran jumbo.
Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Alief Rachman Kartiono mengatakan, ikan tangkapan nelayan di Banyuwangi memang beragam. Mulai jenis ikan teri hingga ikan tangkapan besar sebut saja ikan jenis kurisi, tuna gigi anjing, amber jack, giant trevally, dan masih banyak lagi jenis lainnya.
”Kalau yang paling mahal ikan jenis kurisi ekor panjang bisa mencapai Rp 100.000 per kilogram, dan yang harga sedang jenis amber jack Rp 20 ribuan per kilogram,” ujar Alief.
Produksi ikan hasil tangkapan nelayan Muncar menjadi unggulan dan tumpuan hingga mampu menumbuhkan banyak industri perikanan di Kecamatan Muncar dan sekitarnya. Seperti usaha pindang, pengasinan, pengalengan ikan, pembuatan tepung ikan, tepung tulang, minyak ikan, cold storage, hingga usaha kecil menengah.
Namun, kondisi saat ini berbanding terbalik dengan 12 tahun yang lalu. Sebab, ikan lemuru semakin sulit didapatkan nelayan Muncar. Kadang ada, kadang juga tidak ada tangkapan. ”Kalau dulu setiap bulan Juni sampai Agustus adalah masa munculnya ikan lemuru,” ujar salah seorang nelayan Muncar, Markhotib.
Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir, ikan lemuru sebagai komoditas unggulan nelayan Muncar, mulai tak menentu. ”Kalau sekarang ini, ya betul-betul sangat menurun hasil tangkapannya. Boleh dikatakan ukurannya tidak ada seperti yang dulu,” jelas Markhotib.
Meski belum mengetahui penyebab pasti menghilangnya ikan lemuru di perairan Muncar hingga Selat Bali, Khotib menduga, faktor alam yakni perubahan iklim menjadi penyebab sulitnya mendapatkan ikan lemuru. Selain itu, sulitnya mendapatkan ikan lemuru juga dipengaruhi oleh keberadaan predator lemuru. Satu di antaranya yaitu hiu. Predator lainnya yaitu ubur-ubur dan ikan layur.
Sementara itu, seorang pengusaha ikan di Muncar, Dodik mengaku, hilangnya ikan lemuru disebabkan oleh faktor kerusakan lingkungan. Limbah industri dari pabrik pengolahan ikan yang kurang memperhatikan keamanan lingkungan diduga menjadi salah satu penyebab berkurangnya populasi ikan lemuru di perairan sekitar Muncar.
Dodik berharap, pemerintah dan pelaku usaha perikanan bersama-sama memikirkan dan mencari solusi mengatasi persoalan ini. Sehingga, dapat segera dilakukan perbaikan dan pemulihan lingkungan agar ikan lemuru kembali berkembang biak di perairan Muncar dan sekitarnya. ”Sangat disayangkan jika Banyuwangi yang mendapatkan proyek dari pusat untuk pelabuhan minapolitan yang sedemikian besar, tetapi aktivitas perikanannya justru lesu. Jangan sampai jika ini tinggal cerita belaka,” tandasnya.
sumber : radarbanyuwangi.id