Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Di bulan suci ini, semua umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan dan beribadah kepadaNya. Selain ibadah yang wajib, shalat sunnah juga sangat baik untuk dilakukan.
Ada beberapa macam shalat sunnah yang bisa kita lakukan setiap hari. Shalat ini semakin baik jika dilakukan di setiap hari bulan Ramadhan.
Berikut beberapa shalat sunah yang dianjurkan, dikutip dari Buku Pendidikan Masyarakat Awam oleh Imam Durori.
Shalat Sunnah Wudhu
Shalat sunnah wudhu yaitu shalat sunah dua raka’at yang dikerjakan setiap selesai ber-wudhu. Adapun lafadz niatnya adalah sebagai berikut:
أصلي سنة الوضوء ركعتين مستقبل القبلة الله تعالى
Baca: Ushollii sunnatal wudhuu-i rok’ataeni mustaqbilal kiblati lillaahi Ta’aalaa.
Artinya:
“Aku berniat shalat sunnah wudhu, dua raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala”
Shalat Sunnah Takhyatul Masjid
Shalat sunnah takhyatul masjid adalah shalat sunnah dua raka’at yang dikerjakan ketika memasuki masjid/musholla milik umum, sebelum duduk.
Lafadz niatnya sebagai berikut:
«أصلي سنة تحية المسجد ركعتين مستقبل القبلة الله تعالى .
Baca: Usholli sunnatan takhyatal masjidi rok’ataeni mustaqbilal kiblati lil-laahi Ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah takhyatul masjid, dua raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala”
Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib yaitu shalat sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu.
Shalat sunnah rawatib yang dilakukan sebelum shalat fardhu disebut dengan qabliyyah, sementara shalat sunnah rawatin yang dilakukan setelah shalat fardhu disebut ba’diyah.
Shalat sunnah rawatib qabliyyah yakni:
- 2 raka’at sebelum shalat subuh
- 2 atau 4 raka’at sebelum shalat Dzuhur
Lafadz niatnya sebagai berikut:
«أصلي سنة قبل الصبح ركعتين مستقبل القبلة لله تعالى».
Baca: Ushollii sunnatan qoblashshubkhi rok’ataeni mustaqbilal kiblati lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah sebelum shubuh, 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala”
(Untuk niat shalat sunnah sebelum Dzuhur lafadz niatnya disesuaikan).
Sedangkan shalat sunnah rawatib ba’diyyah antara lain:
- 2 raka’at setelah shalat Dzuhur,
- 2 raka’at setelah shalat Maghrib,
- 2 raka’at setelah shalat ‘Isya.
Lafadz niatnya sebagai berikut:
«أصلي سنة بعد الظهر ركعتين مستقبل القبلة الله تعالى».
Baca: Usholli sunnatan baʼdadzdzuhri rok’ataeni mustaqbilal kiblati lil-laahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah sesudah Dzuhur, dua raka’at. menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala”.
(Untuk niat shalat sunnah setelah Maghrib dan setelah ‘Isya, lafadz niatnya disesuaikan).
Shalat Sunnah Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha (sekitar 20 menit dari terbit matahari hingga sesaat sebelum masuk waktu Dzuhur),
Shalat sunnah dhuha dilakukan minimal 2 raka’at, dan maksimal 12 raka’at.
Adapun lafadz niat dari shalat dhuha adalah sebagai berikut:
أصل منة الضحى ركعتين مستقبل القبلة الله تعالى .
Baca: Usholli sunnataddhuhaa rok’ataeni mustaqbilal kiblati lillaahi ta’aa-laa
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah dhuha, 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala
Shalat Sunnah Isyroq
Shalat sunnah isyroq adalah shalat sunnah 2 raka’at yang berpahala sepadan dengan pahala haji dan umroh, namun tidak menggugurkan kewajiban haji bagi seseorang yang telah wajib menunaikannya.
Namun, shalat sunnah Isyroq haruslah memenuhi beberapa hal tersebut di bawah ini, antara lain.
Diawali dengan shalat Subuh berjama’ah di Masjid/Musholla milik umum.
Setelah shalat Subuh, tetap berada di tempat shalat sambil berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala. Dzikir bisa berupa wiridan, tadarrus al-Qur’an, kajian agama Islam, berdo’a, dan sejenisnya. Dzikir tersebut dilakukan hingga masuk waktu dhuha.
Kemudian berdiri melaksanakan shalat sunnah Isyroq 2 raka’at.
Lafadz niatnya sebagai berikut:
أصلي سنة الإشراف ركعتين مستقبل القبلة لله تعالى».
Baca: Usholli sunnatal Isyrooqi rok’ataeni mustaqbilal kiblati lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Isyroq, 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala”.
Shalat Sunnah Tahajud
Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari, lebih bagusnya setelah lewat tengah malam, dan setelah bangun tidur.
Adapun batas minimal dari shalat tahajud adalah 2 raka’at dan maksimalnya sebatas dan sesuai waktu yang tersedia serta ditutup dengan shalat sunnah witir.
Lafadz niat dari shalat tahajud adalah:
أصل سنة التهجد ركعتين مستقبل القبلة لله تعالى).
Baca: Ushollii sunnatattahajjudi rok’ataeni mustaqbilal kiblati lillaahi Ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah tahajjud, dua raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala”.
Shalat Sunnah Witir
Shalat witir adalah shalat raka’at ganjil sebagai penutup shalat tahajud dan atau tarawih.
Jumlah shalat sunnah witir minimal 1 raka’at, dan bisa juga 3, 5, 7, 9 atau 11 raka’at.
Bila shalat sunnah witir 3 raka’at, maka dibuat 2 kali shalat, shalat pertama 2 raka’at dan shalat selanjutnya 1 raka’at.
Lafadz niat shalat witir 2 raka’at adalah sebagai berikut:
«أصلي سنة الوثر ركعتين مستقبل القبلة لله تعالى .
Baca: Ushollii sunnatan minal witri rok’ataeni mustaqbilal kiblati lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah, bagian dari yang ganjil, 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala
Lafadz niat shalat witir 1 raka’at sebagai berikut:
أصلي سنة الوثر ركعة مستقبل القبلة الله تعالى .
Baca: Ushollii sunnatal witri rok’atan mustaqbilal kiblati lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah witir 1 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala.
Shalat Sunnah Tasbih
Shalat tasbih yaitu shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan setiap hari, jika tidak mampu, dianjurkan dikerjakan sepekan sekali, bila tidak mampu, dianjurkan dikerjakan sebulan sekali, bila tidak mampu, dianjurkan dikerjakan setahun sekali, bila tidak mampu maka minimal dianjurkan dikerjakan sekali seumur hidup.
Shalat sunnah tasbih ini terdiri dari empat raka’at, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup dengan satu kali salam, jika dikerjakan pada malam hari dengan dua kali salam atau 2 kali shalat.
Lafadz niat shalat tasbikh 2 raka’at adalah sebagai berikut:
وأصلي سنة التسبيح ركعتين مستقبل القبلة الله تعالى .
Baca: Usholli sunnatattashbiikhi rok’ataeni mustaqbilal kiblati lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah tasbih, 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah subhanahu wata’ala”.
Adapun urutan bacaan tasbih dalam shalat sunnah ini adalah sebagai berikut:
- Setelah membaca surat al-Fatihah pada raka’at pertama disambung membaca tasbih 15 kali.
- Sa’at ruku’, Setelah membaca do’a ruku’, membaca tasbih 10 kali.
- Sa’at ‘itidal, Setelah membaca do’a itidal, membaca tasbih 10 kali.
- Sa’at sujud, Setelah membaca do’a sujud, membaca tasbih 10 kali.
- Saat duduk, setelah membaca do’a duduk diantara dua sujud membaca tasbih 10 kali.
- Saat sujud, setelah membaca do’a sujud kedua membaca tasbih 10 kali.
- Setelah sujud, kemudian bangkit, pada saat duduk istirokhah menjelang berdiri membaca 10 kali tasbih.
- Setelah membaca surat al-Fatihah pada raka’at kedua disambung membaca tasbih 15 kali.
- Sa’at ruku’, setelah membaca do’a ruku’, membaca tasbih 10 kali.
- Sa’at itidal, setelah membaca do’a itidal, membaca tasbih 10 kali.
- Sa’at sujud, setelah membaca do’a sujud, membaca tasbih 10 kali.
- Saat duduk, setelah membaca do’a duduk diantara dua sujud membaca tasbih 10 kali.
- Saat sujud, setelah membaca do’a sujud kedua membaca tasbih 10 kali.
- Setelah sujud, kemudian duduk membaca tasyahud akhir lengkap dengan sholawat atas Nabi dan Keluarga Nabi selanjutnya membaca 10 kali tasbih.
Jadi jumlah tasbih yang dibaca pada setiap raka’atnya sebanyak 75 kali, sehingga dalam 4 raka’at membaca 300 kali tasbih.
Lafadz bacaan tasbih yang dibaca sebanyak 300 kali tersebut adalah sebagai berikut:
«سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر».
Baca: SubkhaanAllah WAlhamdulillah Walaa ilaaha illAllah WAllahu akbar.
Artinya: “Maha Suci Allah, Dan segala puji milik Allah, Dan tidak ada tuhan selain Allah, Dan Allah Maha Besar”
Wallahu a’lam.
(mg3/put)
Sumber tvonenews.com