Tegaldlimo – Muhammadiyah Future School (MFS) adalah ajang penilaian sekolah unggul di tingkat perguruan Muhammadiyah Jawa Timur mulai tingkat SD/MI sampai tingkat SMA/MA/SMK. Ada beberapa instrumen yang harus diisi dan disiapkan pirantinya, baik melalui dokumen maupun bukti fisik. Bukti fisik bisa berupa sarana prasarana maupun piranti yang lain.
Tahun ini (2022) SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo mengikuti ajang Muhammadiyah Future School (MFS), setelah tahun kemarin absen dari keikutsertaan.
Dalam persiapan penilaian atau verifikasi dokumen tersebut, tim pengembang sekolah melakukan koordinasi dan penyiapan dokumen sesuai yang terdapat dalam kuisioner yang telah diisi. Assesor Miftachul Ulum ST MT yang merupakan Anggota Majelis Dikdasmen PWM Jatim dan Dosen disalah satu perguruan tinggi negeri melakukan verifikasi atas isian kuisioner dan bukti yang ada di lapangan/sekolah. Visitasi itu dilakukan pada 2 September 2022 di SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo.
Selain itu juga, asesor melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, penjaminan mutu, wakasek terkait, guru, dan karyawan. Hal itu dilakukan untuk memotret kesesuaian isian instrumen dan bukti di lapangan. Masing –masing person yang disiapkan tentu sudah disiapkan karena relevan dengan bidang tugasnya.
Assesor mengatakan, yang membedakan SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo dengan SMK lain. Pembeda ini nantinya yang akan menjadi program unggulan dari sekolah.
”Jika SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo tidak memiliki program/inovasi yang bagus maka tunggu saja beberapa tahun ke depan pasti akan mengalami penurunan jumlah siswa baru,” ujar Miftachul Ulum.
Dalam kesempatan itu, Miftachul Ulum juga menyampaikan sekolah harus transparan dan hemat anggaran sehingga sekolahan tidak devisit pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukannya.
“saya menyampaikan sekolah harus transparan dan juga hemat dalam mengelola keuangan agar kedepanya sekolahan ini tidak devisit atau pengeluaranya lebih besar ketimbang pemasukanya,”ujar Miftachul Ulum.
Miftachul Ulum berharap, semua kegiatan sekolah harus berbasis data,Jika tidak ada data yang bisa dibuktikan maka dianggap sekolah tidak memiliki program kerja.
“sekolah harus memiliki data selain berbentuk hard copy, harus juga memiliki data berbentuk soft copy atau dan menyimpanya kalau bisa di google drive sehingga data itu bisa aman. dan sewaktu – waktu Jika ada penilaian sudahtersimpan dengan rapi di komputer, sehingga memudahkan bagi tim asesor untuk melalukan penilaian dan juga memudahkan bagi sekolah.”imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo menyampaikan banyak – banyak terima kasih atas masukan dan ilmu yang diberikan kepada Kami SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo, sehingga kedepanya SMK bisa merealisasinya.
“terima kasih untuk assesor yang memberikan masukan kepada kami sehingga kedepanya SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo Semakin maju dan bisa merealisasikan semua program yang ada di smk kami,”ujar Rahmi Nur Aini
Sumber beritabanyuwangi.com